Valentines
06.55 pm Kanala Dan Kalezra sudah duduk tepat di meja nomor 13 dengan kedua orangtuanya dan tentu saja Kanyara.
Sebenarnya keluarga kecil ini memang sering memilih untuk dinner di luar. Kalau kata mami, hitung-hitung quality time with fam. Karena dasarnya keluarga ini berisikan orang-orang yang mempunyai kesibukannya masing-masing. Papanya memiliki perusahaan ternama, maminya memiliki butik dan beberapa toko bunga, Kanyara sibuk dengan dunia perfansiteannya tepat setelah lulus kuliah, dan si kembar beda 2 bulan, Kanala Kalezra yang sedang sibuk-sibuk nya kuliah semester akhir. Mereka tidak akan menyia-nyiakan waktu begitu saja ketika semua anggota keluarga sedang ada waktu kosong.
“Kale gak mau ajak Nomi ke sini?” tiba-tiba papa menyeletuk sebelum memasukkan makanan ke mulutnya.
“Yeehh gak ada gitu dong, acara keluarga ini bro.”, tentu saja tukang protes nomor satu, Kanyara.
“Biasa aja kaliii, perasaan Nomi juga temen lo dah”, toyoran dr Kanala menyebabkan decakan keluar di mulut Kanyara.
“Nggak lah pa, jarang-jarang ada waktu full personil gini ni keluarga, masa tiba-tiba aku ajak orang yang bukan keluarga kita buat join.”, kale menjawab santai tapi tangannya ikut menoyor kepala Kanala.
INI YG ANAK SULUNG SIAPA SIH!?
“Ajaknya nanti ya, le, klo udah sah jadi anggota keluarga kita.”, mami, si support nomor 1 anaknya yang punya pacar.
“Maamm masih jauuuhhhh. Ini si tua aja, belom ada gandengannya.“ lagi-lagi, Kanala. Tangan kanan nyuap makanan, tangan kiri noyor Kanyara.
“Meskipun Kale mengaminkan mam, tapi tetep aja nih si cewe bangkotan ini dulu lah nanti.”, Kale, Tangan kiri megang tisu, tangan kanan noyor Kanyara.
“SUMPAH PAA, MAM, AKU BENERAN ANAK PERTAMA GAK SIH? MASA AKU DI GINIIN SAMA ADIK-ADIK AKU!?”, Kanyara hampir berdiri, untung ditahan Kale. Mami Papa dan kedua adiknya tertawa melihat anak pertama di keluarga mereka menggerutu.
“Kurang ajar malah diketawain. Dahlah. Misi, aku mau ke toilet.” Kanyara berdiri, masih menggerutu.
“Balik ke sini ya, kak. Jangan pulang duluan.”, kayak perhatian padahal si mami ngomong begitu sambil ketawa ngeledek.
Ya Allah Kanyara salah urutan gak sih pas keluar dr rahim mama?
“Awas handphonenya jatoh.”
Kanyara hampir aja terpeleset ketika sebuah suara cowo yang hampir seperti bisikan itu menginterupsinya.
Tangannya yang masih basah reflek membenarkan posisi handphone di saku kanan hoodie birunya.
“Yah sial malah basah handphone gue.”, gerutu Kanyara sendirian. Tangannya ingin mencari tisu tapi terhenti karena beberapa lembar tisu sudah ada di hadapannya.
Kanyara mengangkat kepalanya ingin berterima kasih, tapi suara dari cowo bermasker di depannya lebih dulu keluar, “Pelan-pelan kenapa sih. Kayak diburu-buru banget.”
Suara Jaehyun. Jeong Jaehyun.
“Dih lo?”, cukup kaget tapi tetap mengambil tisu tersebut dan mengeringkan handphonenya.
“Kaget ketemu gue di sini tanpa dapet bocoran schedule dulu?”, fix, cowo ini tau Kanyara is a fansite.
“Mau gue teriak nama lo biar lo dikejar-kejar lagi?”, Kanyara berujar santai.
Jaehyun tersenyum kecil di balik maskernya, “Bener kan. Lo itu cewe yg takut kucing, yg bikin gue dikejar massa, lo fansite gue, dan lo jg cewe yg ¾ pingsan di show gue.”
Jaehyun kira cewe di depannya akan bergelagat panik, atau setidaknya gugup, tapi salah, she is Kanyara.
“Iya itu gue. Terus kenapa? Gue gak melakukan hal yg melanggar hukum.” , Kanyara membuang bekas tisunya.
“Fansite?”, tanya Jaehyun.
“Enak aja lo. Fansite kayak gue gak melanggar hukum. Kita punya kontrak dan aturan.”, Kanyara sudah mau pergi meninggalkan Jaehyun yg masih berdiri di depan wastafel.
“Ribet bgt pake kontrak segala.”
“Apa urusannya sama lo”, tanya Kanyara sambil menolehkan kepalanya ke belakang, ke arah Jaehyun.
“Nggak ada. Ga peduli.”
*“Gak peduli gak usah nanya dong, artis.”*
Kanyara nggak melihat ke arah belakangnya lagi, dia berjalan mantap meninggalkan Jaehyun yg masih diam.
Ini yang artis kan gue ya, tapi kenapa gue yang rada gugup gini?
“Kok lo lama sih? Ngambek beneran lo?”, oceh Kale lalu memundurkan kursi untuk Kanyara duduk.
“Ketemu cogan. Ajak kenalan dulu lah.”, jawaban Kanyara gak sepenuhnya salah sih.
tapi, lagi, di toyor Kanala. Kanyara mengehela nafas lelah. Bodo amat dah.
Pandangan Kale mengarah ke arah Kanyara keluar tadi. Lalu melihat cowo berhoodie hitam dan masker hitam keluar dari sana.
Oh beneran ketemu cogan