Mini Skate Park
“Anjing! siapa lo!? sejak kapan lo di sini woi?”, hampir setengah dua pagi, suara Kanyara masih full baterai untuk sekedar teriak ke arah orang yang sedang duduk memperhatikannya.
Ya gimana nggak kaget? Sejak temannya yang terakhir pulang, memang hanya ada dia sendiri di sini. Sibuk skateboarding ke sana kemari sampai baru sadar ada orang yang sudah duduk nyaman di pinggir arena skate.
“Minggir dikit dong, tali tas kecil gue kedudukan lo nih.” keluh Kanyara, mendekat.
Orang itu berdiri, oh cowo.
“Kanyara kan?”, demi jidat jelek Kale, Kanyara lebih ngeri klo ada orang asing yang tiba-tiba manggil namanya gini. Tengah malem. Cuma berdua lagi di sini.
“Gue gak mau lama-lama di sini. Lo Kanyara kan? Fans NCU, fansite Jaehyun yang waktu itu pingsan”,
Kanyara merasa tidak asing dengan suara cowo yang kini dihadapannya. Tinggi badannya, hoodienya, gaya berdirinya, earphone di saku hoodienya, terakhir, matanya.
ohh si...
“Iya ini Jaehyun. Jangan teriak. Berisik”, potong Jaehyun cepat ketika mulut Kanyara sudah ingin menyebut namanya.
Jaehyun sedikit menarik lengan Kanyara untuk berdiri berhadapan dengannya. Then he look at her eyes.
“Gue tau sebenernya buang-buang waktu nanya ke lo, cuma gue tetep mau tau. Lo jawab pertanyaan gue, sebagai fansite gue.”, Jaehyun berbicara santai dengan tetap mengunci tatapannya pada Kanyara.
Kanyara gugup, apa si ni cowo ganteng bgt....
Melihat Kanyara yang diam, Jaehyun mengeluarkan rasa penasarannya. “Lo fansite gue yg hampir pingsan dan di bawa ke makeup room kan?”
Kanyara mengangguk.
“Setelah gue keluar waktu itu, lo kemana?”
“Makan. Terus balik lah” jawab Kanyara seadanya. Masih mencerna untuk apa artis papan atas ada di sini, jam segini, hanya untuk bertanya hal ini padanya.
“Yang bener lo. Mampir ke room lain ga?”, tatapan Jaehyun mulai remeh.
“Kagak anjir ngapain”,
Jaehyun mengeluarkan handphonenya, membuka sesuatu dan memperlihatkan layarnya di depan wajah Kanyara. Screenshot chat Taeyong di grup tadi.
“Lo serius gak mampir ke ruangan lain buat moto dia? As we know hobi lo itu kan moto-motoin orang terlepas orangnya nyaman atau enggak”
Kanyara mulai malas menghadapi omongan cowo di depannya. “Gue fansite. Bukan sasaeng. It's totally different tuan Jeong Jaehyun Jinggasa”
what? she know my full name?
“We take a picture with ur agency permission. Nggak kampungan gitu kayak sasaeng”
“Then menurut Lo siapa yang ngechat dan moto Taeyong?” pertanyaan agak bodoh itu keluar begitu saja dari Jaehyun.
“Mana gue tau. Difoto staff acara musik atau agensi lo kali. Bisa aja ada orang lain yang dibayar sasaeng buat moto lo pada.”, Kanyara berjalan acuh mengambil tas kecilnya.
“Jadi menurut lo gue harus curiga sama staff yang udah lama kerja dan kenal gue di sana, dibanding lo, orang asing yang jelas-jelas ada di sana hari itu?”, Jaehyun melipat kedua tangannya. Menatap penuh selidik.
“Cih. Serah lo deh. Yang jelas gue tekenin lagi, it's not me. Gue berani sumpah”, gantian, Kanyara menatap Jaehyun tepat di matanya.
Secara tiba-tiba, cowo di depannya mengambil handphone di tangan Kanyara dengan mudah. Sebelum Kanyara sempat merespon untuk merebut kembali, jari Jaehyun sudah bergerak gesit untuk menelfon sebuah nomor dari handphone Kanyara.
Dan handphone di saku Jaehyun berdering, gila apa ni cowo!?
“Anjing, gada adab ya lo! Gue bisa kapan aja bilang ke publik tentang kelakuan lo ini ya!” Kanyara mengambil paksa handphonenya.
“Nomor lo udah ada di gue. Lo gak bakal bisa kabur. Jangan blokir gue, jangan sebar nomor gue. Atau lo bakal terus gue cari”, Jaehyun memasukkan kedua tangannya ke dalam hoodie lalu berjalan menjauh meninggalkan Kanyara.
“GUE GAK PEDULI YA. BUKAN GUE PELAKUNYA.”